Minggu, 18 September 2011

TANGISAN PILU IBU PERTIWI Sebuah catatan Reflektif kritis terhadap konteks kekinian Indonesia (Inspirated from Lirik Kulihat Ibu pertiwi)


kulihat ibu pertiwi, sedang bersusah hati
air matamu berlinang, mas intanmu terkenang
hutan gunung sawah lautan, simpanan kekayaan
kini ibu sedang susah, merintih dan berdoa

kulihat ibu pertiwi, kami datang berbakti
lihatlah putra-putrimu, menggembirakan ibu
ibu kami tetap cinta, putramu yang setia
menjaga harta pusaka, untuk nusa dan bangsa

Sekilas lirik lagu ini seperti sebuah lirik lagu biasa lainnya yang sering didengar kita saat ini.
Tapi akan menarik jika kita tau apa filosofis sebenarnya lagu ini..
Jujur, saya memiliki ketertarikan yang sangat dalam terhadap lagu ini. Bagi saya ini sebuah lagu Kontroversial yang sarat makna. Ketertarikan saya kepada lagu ini didasari oleh beberapa alasan :
1.      Lirik lagu Ibu pertiwi ini mirip sekali dengan lagu gerejawi Yakni  KIDUNG JEMAAT Nomor 453 “Yesus Kawan yang Sejati”.  Lagu tiga bait itu ditulis Charles Crozart Converse, 1868, komposer asal Amerika Serikat, 1832-1918. Syair asli 'What a friend we have in Jesus', ditulis oleh Joseph Medlicott Scriven, 1855. Yayasan Musik Gereja [Yamuger] kemudian menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia pada 1975, dan kemudian menjadi lagu rohani kristen di Indonesia.
2.      Sampai sekarang, walau Lagu Kulihat Ibu pertiwi ini telah diadopsi dan secara resmi telah diangkat sebagai lagu nasional Indonesia tetapi asal muasal lagu ini terutama siapa penciptanya belum kita ketahui secara pasti. Bahkan dalam banyka naskah, penpta lagu ini selalu ditulis NN or No Name. sebuah fakta menarik yang sayapun sampai kini, belum mendapat kebenarannya.
3.      Apa sebanrnya filosofis lagu ini? Untuk maksud dan tujuan apakah lagu ini dicptakan? Apakah untuk menyatakan betapa kaya dan indahnya Indonesia ini dan karena itu harus dijaga dan dirawat dengan baik sehingga jangan membuat menagis ibu pertiwi?? Apakah juga bertujuan dengan berbagai bencana dan masalah yang terjadi di Indonesia yak tak pernah berhenti dari zaman penjajahan hingga sekarang? Ataukah tujuan apa?? Sayapun tidak mengetahui dengan pasti.

Inilah 3 hal utama ketertarikan saya yang begitu dalam terhadap lagu ini. Memang lagu ini akan menimbulkan kontroversi terus menerus dalam diri tiap manusia Indonesia palagi lagu ini telah resmi menjadi lagu nasional, jika kita tidak mengetahui kejelasan terhadap lagu ini. Namun, bagi saya menarik melihat lagu ini  pada waktu kapan ia dinyanyikan. Artinya dalam kondisi dan situasi yang bagaimanakah lagu ini dinyanyikan??
Kita semua tentu akan teringat ketika terjadinya tsunami di Aceh, gempa di padang dan Nias dan banyak musibah/kecelakaan di Indonesia menimbulkan banyak korban baik harta maupun benda. Pada saat-saat itu,  lagu ini banyak sekali diputar di hamper segala tempat dibelahan Indonesia ini. Bahkan tak jarang banyak penyanyi popular di Indonesia ini yang menyanyikannya. Yang mungkin terkenal dengan lagu ini adalah peterpan dalam konser yang bertajuk konser Humanity for  Aceh.  Ya, tak dapat disangkal bahwa Tsunami di aceh bahkan bencana alam diseluruh Indonesia merupakan tamparan keras bagi Indonesia dan duka seluruh masyarakat. Yang terbaru adalah gempa di wasior Papua dan letusan Gunung Merapi…  ini juga adalah duka bangsa dan tangisan bagi Ibu pertiwi.
Saya mengarisbawahi bagian pertama lagu ini. Pertanyaannya adalah apakah untuk seperti diatas itu sajakah Ibu pertiwi menangis? Apakah hanya untuk bencana Alam seperti tsunami di aceh, banjir bandang di wasior, gempa bumi di nias dan padang, letusan gunung merapi, kecelakaan pesawat terbang dimana-mana di indoesia, kecelakaan K.A di jawa tengah, sang ibu pertiwi menangis bahkan menangis dengan sangat pilu??
Jika hanya untuk hal ini ibu pertiwi menangis, saya kira indonesia  lemah dan akan selamanya menangis karena bencana alam dimanapun tidak akan pernah selesai apalagi untuk konteks Indonesia yang sama sekali tidak menjaga kelestarian alamnya dengan baik.
Bagi saya ketika mendengar lagu ini dan berupaya untuk memahaminya secara dalam, tangisan ibu pertiwi sebenarnya tidak hanya terjadi ketika bangsa ini dilanda bencana alam diberbagai tempat atau kecelakaan alat-alat transportasi yang memakan jutaan korban jiwa. Tetapi tangisan ibu pertiwi  selalu terjadi bagi Indonesia mulai dari zaman ketika Indonesia dijajah ratusan tahun oleh portugis, Inggris, belanda, Jepang dan bahkan Pemerintah Indonesia sendiri terutama pada Zaman Orde Baru. Ibu pertiwi juga akan terus menangis manakala muncul banyak ketidakadilan dalam masyarakat.. “ketika orang miskin begitu menderita dalam kehidupannya, banyak buruh yang semakin sengsara kendati telah bekerja dengan sangat keras, banyak anak yang tidak mendapat kehidupan yang layak karena terbatasnya sarana dan biasya pendidikan sementara banyak orang kaya terus memperkaya diri dengan mengorbankan sesamanya, kondisi kesehatan yang buruk dan tidak merata di berbagai tempat di Indonesia, penyiksaan, pembunuhan dan kekerasan.  Praktek KKN dalam tubuh pemerintahan yang menyebabkan menumpuknya hutang luar negeri Indonesia sementara rakyat harus bekerja keras untuk membayarnya, janji-janji manis Pemerintah tanpa realisasi, konflik SARA di berbagai daerah di Indonesia dan masih banyak masalah social yang silih berganti meluluhlantakan Indonesia”. Dalam kondisi-kondisi seperti inilah Ibu Pertiwi menangis dan dalam kondisi seperti ini pulalah lagu Kulihat ibu pertiwi harus diperdengarkan bahkan dengan sangat nyaring.
Bahkan jika kondisi-kondisi seperti diatas tidak hilang bahkan terus terjadi di Indonesia khususnya dalam tubuh pemerintah yang seharusnya menjadi pelindung bagi seluruh rakyatnya, maka janganlah kita heran bahwa ibu pertiwi seperti halnya lirik lagu ini akan terus menangis dan tak akan pernah berhenti menangis untuk Indonesia.

Semoga bermanfaat dan membangkitkan energy positif kita untuk mengupayakan kehidupan yang baik bagi Indonesia ini…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar